Workshop dan Pelatihan Penguatan dan Peningkatan Kompetensi dalam Menulis Soal

Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi blue print UKTTK, cara penyusunan soal soal UKTTK yang baik dan benar, serta pemaparan contoh soal oleh bapak M. Roseno, S.Si., M.Si. selaku Kami selakunarasumber. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan kerja mandiri dalam pembuatan soal UKTTK

Kami selaku dosen D3 farmasi ITKES Muhammadyah Sidrap jadi lebih paham dalam pembuatan soal-soal ukom yang baik dan benar untuk tingkat D3 farmasi. Dalam pembuatan soal-soal ukom, pertama-tama seorang dosen harus menentukan tema atau topik dari soal yang akan dibuat. Sebuah soal harus mengandung kasus (Vignette), lead in dan option. Dimana dalam merangkai sebuah kasus studi harus dengan struktur SPOK, tujuannya agar mahasiswa paham terhapap soal tersebut. Vignette berisi 1 paragraf 1 kalimat utama (tidak terlalu panjang), kompetensi esensial (kasus harus termasuk dalam kompetensi seorang TTK, kasus dapat bersumber dari laporan kegiatan atau laporan penelitian. Dalam penulisan vignette, tekhnik yang digunakan adalah  Piramida terbalik ( dari yang bersifat umum ke spesifik/   khusus); tidak multitafsir (tuliskan hal spesifik diakhir paragraf), mengggunakan kalimat singkat, padat, dan jelas dengan tata bahasa yang benar, vignette diupayakan senyata mungkin, dengan pilihan kasus/ masalah/ topik yang lazim, jika diperlukan dapat disertai dengan gambar/ grafik/ilustrasi lain serta hindari penulisan data atau informasi dengan maksud menjebak mahasiswa. Satu hal catatan penting untuk vignette adalah satu vignette bisa digunakan untuk beberapa lead in, tetapi 1 vignette hanya akan muncul dalam 1 paket soal.

Lead in berisi Kalimat tanya, dengan atau pakai kata tanya, wajib menggunakan tanda tanya, berfungsi mengarahkan soal, harus mengarahkan hanya pada 1 jawaban benar (one best answer), kalimat lead ini harus positif, tidak boleh menggunakan“kecuali,  atau yang tidak termasuk”, kalimat tanya berbentuk pertanyaan tertutup, sehingga hanya mengarah kesatu jawaban (kunci) yaitu closed the option rules, kalimat harus lugas, langsung ke tujuan. Hindari kalimat “berdasarkan data diatas, maka ……”. Nah dalam pembuatan sebuah lead in kami selaku dosen pembuatan soal, sering sekali melakukan kesalahan karena kurang pemahaman. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan seperti Vignette tidak berfungsi; hanya dengan membaca lead in soal sudah dapat terjawab, bersifat trivia, menanyakan hal remeh, seperti bobot  molekul, jumlah molekul ;serta tidak menggunakan kalimat tanya, Penggunaan kata  adalah/ titik2 (…….)/ diantaranya :…. .

Dalam penentuan bagian option yaitu 1 jawaban benar, 4 distractor/pengecoh; homogen baik isi maupun panjang jawaban; kalimat singkat, tegas, dan jelas; serta semua pilihan rasional, perbedaannya pada ketepatan dengan vignette dan lead in. Dalam pembuatan option juga, kami selaku dosen sering sekali salah dalam memasukkan penentuan option seperti Pengulangan kata dari vignette dan lead in (walaupun  hanya 1 kata), Kalimat paling panjang yang paling benar (kalimat tidak sama panjangnya), Kesalahan tata bahasa (penggunaan istilah tidak lazim untuk memenuhi syarat 5 option), Konvergensi jawaban (mengulang dengan penambahan), Penggunaan kata2 absolut (hanya, satu2nya,  pasti, tidak mungkin), Penggunaan kata yang menunjukkan frekuensi dengan multi tafsir (kadang2, jarang, sering), Option tidak paralel (tidak homogen), Urutan Option tidak logis dan Penggunaan BSSD, atau semua benar.

Dengan adanya workshop ini kami jadi lebih memahami dan mengetahui cara pembuatan soal yang baik dan benar. Kami juga jadi mengetahui kelamahan dan kesahalan yang kami lakukan pada saat membuat soal ukom